Blog ini dibuat untuk memberikan informasi mengenai seni, budaya, teknologi, serta destinasi wisata

  • Budaya

    Halaman ini memuat tentang kebudayaan

  • Seni Musik

    Halaman ini memuat tentang seni musik

  • Seni Tari

    Halaman ini memuat tentang seni tari

  • Teknologi

    Halaman ini memuat informasi teknologi (IT)

  • Destinasi Wisata

    Halaman ini memuat tentang pariwisata

Featured post

Pura Luhur dan Asal-Usul Pretisentana Bhujangga Waisnawa

Pura dan Asal-Usul Pretisentana Bhujangga Waisnawa       Kata senggu berasal dari kata sengguh yang berarti dikira. perkataan ini menj...

Tuesday, 25 April 2017

Pengertian dan Bagian Instrument Rebab Bali

PENGERTIAN REBAB BALI








A . Rebab
Rebab merupakan salah satu nama tungguhan atau instrumen gesek yang digunakan dalam jenis-jenis barungan yang terdapat di Daerah-daerah tertentu seperti daerah Bali,Jawa Timur,Jawa Tengah.Jawa Barat,Sumatra, dan sebagainya
Di Jawa Barat terdapat dua bentuk instrumen gesek, yaitu Rebab dan Tarawangsa.kedua instrumen ini ukurannya berbeda,selain ukurannya yang berbedsa,warna suaranya pun juga berbeda karena membran yang berbeda
Di Sumat5ra Barat ( Minangkabau ) instrumen Rebab disebut dengan rabab.ada tiga bentuk/jenis rebab yang berbeda yang berkembang di Minangkabau, yaitu :
  • Rabab Darek
  • Rebab Pariaman
  • Rebab Pasisir
Adapun kesamaan antara tungguhan instrumen rebab dari masing-masing daerah yaitu sama-sama menggunakan alat gesek,menggunakan sejenis senar atau kawat,terdapat bagian menyetel kawat untuk menimbulkan nada,dan menggunakan  resonator.
Dalam menggarap gending,Rebab dimainkan dengan cara kawat atau yang sejenisnya digesek dengan penggesek yang arahnya maju dan mundur secara bebas,kecuali Rebab Jawa Tengah yang digunakan pada barungan gamelan Ageng,maju mundurnya gesekan rebab ditentukan oleh kedudukan nada.
Tungguhan rebab bali dalam menggarap gending tidak ditentukan baik dalam menggarap gending-gending instrumental mauoun vokal ( Tembang Daerah ). Menurut pengamatan kami keberadaan rebab di Bali dapat dikatakan masih asing karena sedikitnya barungan gamelan yang menggunakan maupun jumlah penyajiannya yang relatip sedikit dibandingkan dengan jenis tungguhan lainnya seperti tungguhan kendang, pemade, kantil, kempul, kajar, ceng-ceng, gong, dan yang lainnya.
Adapun barungan gamelan yang seharusnya menggunakan tungguhan rebab seperti :
  • Gong kebyar
  • Gong Suling
  • Semar pagulingan Saih Lima
  • Semar pagulingan Saih Pitu
  • Pangarjan
  • Pagambuhan
Tungguhan rebab dalam jenis-jenis barungan gamelan tersebut mempunyaifungsi yang berbeda terutama dari segi musikal.misalnya dalam barungan gamelan pegambuhan,tungguhan rebab merupakan salah satu tunguhan yang menggarap atau menyajikan melody atau gending pada seluruh sajian gending repertoar.dalam barungan gamelan Pegambuhanselain gamelan Pegambuhan yang menggarap atau menyajikan juga tungguhan Suling yang berukuran besar ataub sering disebut Suling Pagambuhan,sedangkan tungguhan rebab pada jenis-jenis barungan gamelan lainnya,peranan rebab tidak seperti barungan gamelan lainnya,peranan rebab tidak seperti barungan gamelan Pegambuhan,yaitu lebih menekankjan pada pemantapan hasiln sajian suatu gending atau sering juga disebut oleh masyarakat luas adalah untuk memaniskan gending.dalam baarungan gamelan ini (  selain barungan pegambuhan ) tidak semua sajian gending atau bagian gending yang menggunakan tungguhan rebab seperti dalam gending Gong Kebyar,pada bentuk atau bagian gending Kebyar, babelat, sajian tabuhan tunggal.meskipun peranan tungguhan rebab dalam jenis-jenis  barungan gamelan tersebut hanya terbatas untuk memaniskan sajian gending tapi dapat menentukan kualitas sajian gending secara menyeluruh.
Berdasarkan hasil penelitian penulis tahun 1980-an,di Bali hanya dapat ditemui beberapa orang seniman yang memiliki predikat sebagain pengrebab, yaitu:
  • I Wayan Barug ( Almarhum )
  • I Ketut Mertu ( Almarhum )
  • I Made Lemping ( Almarhum )
  • I Wayan Lotok ( Almarhum )
  • I Ketut Mawes ( Almarhum )
  • I Wayan Sinti
Berdasarkan pengamatan penulis minimal ada tiga faktor yang menentukan ketidaksuburan kehidupan tungguhan rebab di Bali antara lain :
  • Sedikitnya barungan gamelan yang menggunakan tungguhan rebab,sedikitnya jumlah seniman penyaji yang dapat memainkan tungguhan rebab
  • Jarangnya jumlah tungguhan rebab di bali karena sudah tidak ada yang membuatnya, karena adanya anggapan bahwa tungguhan rebab merupakan tungguhan khusus yang disajikan oleh orang-orang yang sudahb lanjut usia
  • Tungguhan rebab dianggap paling sukaruntuk dipelajari.adanya faktor-faktor penghambat tersebut akan tidak tertarik untuk belajar bermain rebab
Dengan situasi seperti iitu  kiranya perlu adanya langkah-langkah kongkrit untuk mengatasi faktor-faktor tersebut diatas dalam rangka melestarikaan tungguhan rebab di Bali pada khususnya.

B . Bentuk Rebab Bali
Dilihat dari segi bentuknya,tungguhan rebab bali terdapat kekhusussan dalam hal bebetan, ukuran, dan pontang.bentuk bebeetannnya mencerminkan latar belakang budayanya dalam hal ini adalah budaya Bali.ukuran rebab bali baik ukuran besar maupun tingginya relatif lebih kecil dibandingkan dengan ukuran rebab rebab Jawa Tengah maupun rebab Jawa Barat ( Sunda ).pada umumnya rebab Bali hampir seluruhnya menggunakan pontang yang dibuat dari perak yang dipasang pada bagian bebetan maaupun bantang rebab sesuai dengan bentuknya. Pontang dalam tungguhan rebab berfungsi sebagai hiasan.
Di bali terdapat beberapa bentuk rebab yang perbedaannyab terletak pada bebetaannya dan juga bagiaan batoknya yang berfungsi sebagai resonator.perbedaan bagian batok rebab terletak pada bentuk maupun bahan yang digunakan.Batok dibuat dari kayu atau tempurung kelapa.

C . Cara belajar Rebab Bali
Setelah mengenal tungguhan rebab, kemudian mulai belajar memainkaan tungguhan rebab dengan berbagai tahapan sebagai berikut :
  • Sikap duduk pengerebab
  • Posisi tungguhan rebab
  • Cara memegang tungguhan rebab
  • Cara memegang pengaradan
  • Cara menyetel rebab
  • Cara menekan kawat rebab
  • Cara menggesek rebab
  • Posisi jari pada laras pelog
  • Posisi jari pada laras slendro
  • Menekan kawat dan menggesek rebab
  • Garap rebab
  • Cara memelihara tungguhan rebab
1 . Sikap duduk pangrebab
Pada umumnya sikap dalam memainkan tungguhan gamelan di Bali selalu dilakukan dengan cara duduk bersila, kecuali jenis-jenis tungguhan jegog yang digunakan pada barungan gamelan jegog.

2. Posisi Tungguhan Rebab
Dalam memainkan rebab, pangrebab dalam posisi bersila, tungguhan rebab diletakkna atau berada di depan atau di tengah-tengah antara kaki kanan dan kaki kiri pengrebab.pada saat meletakkan rebab , bagian rebab yang paling bawah tidak dijepit dengan kedua kaki meskipun berada diantara kaki kanan dan kaki kiri.

3 . Memegang tungguhan Rebab
Pada saat penyajian suatu gending, tungguhan rebab selalu dipegang baik pada saat menggarap atau tidak menggarap suatu gending

4 . Memegang pengaradan
Langkah ini sangat perlu diketahui oleh para pengrebab,karena kalau salaah memegang pengesek rebab ( Pengaradan ), rebab tersebut tidak akan berbunyi karena plastiknya tidak kencang.

5 . Menyetel rebab
Seorang pengrebab harus bisa menyetel rebabnya dengan barungan gamelan yang akan di ikutinya,karena setelan rebab yang dapat menentukan tutuoan atau posisi jari yang akan digunakan.

6 . Menekan kawat rebab
Untuk menimbulkan nada, disamping kawat tersebut digesek juga ditekan kawatnya dengan menggunakan jari-jari sesuai dengan posisinya.cara menekan kawat rrebab ada dua, yaitu menekan kawat dengan ujung jari dan menggunakan bagian belakang jari.

7 . Menggesek rebab
Menggesek kawat rebab adalah salah satu faktor penting dalam menentukan kualitas siara rebab.kawat digesek sambil menekan “secukupnya” penggesek rebab.artinya apabila kawat digesek dengan tekanan terlalu keras maka akan menimbulkan kualitas suara yang kurang baik atau tidak jernih.

8 . Posisi jari pada laras Pelog
Dalam memainkan rebab Bali mengenal dua jenis tutupan,yaitu tutupan ndung dan tutupan ndong. Untuk mewujudkan tutupan ini dengan cara kawat yang terletak sebelah kanan disetel sesuai dengan jenis tutpannya.

9 . Posisi jari pada laras Slendro
Gending-gending yang berlaras slendro jarang-jarang menggunakan rebab Bali kecuali pada Vokal atau tembang, itupun jarang penggunaannya.

10 . Menekan dan Menggesek kawat rebab
Setelah mengetahui posisi jari maka selanjutnya belajar menekan kawat sambil menggesek rebab.tahapan ini dimulai dari jari telunjuk tangan kiri menekan kawat, kemudian tangan kanan menggesek rebab sesuai dengan petunjuk diatas secara terus-menerus sampai dirasakan terdapat keseimbangan antara tangan kiri yang menekan kawat dengan tangan kanan yang menggesek kawat rebab.



D. BENTUK DAN NAMA-NAMA BAGIAN REBAB

Dilihat dari segi bentuknya, tungguhan rebab bali terdapat kekhususan dalam hal bebetan, ukuran dan pontang. Di bali terdapat beberapa bentuk rebab yang perbedaanya terdapat pada bebetannya dan juga bagian batoknya yang berfungsi sebagai resonator. Perbedaan batok rebab terletak pada bentuk maupun bahan yang di gunankan. Batok dibuatb dari kayu atau tempurung kelapa.
Nama-nama bagian rebab di bawah ini :
  1. Menur
  2. Kuping
  3. Irung-irung
  4. Bantang
  5. Kawat
  6. Bebetan
  7. Penyanteng
  8. Jejebug
  9. Batok
  10. Babad
  11. Batis
  12. Gegemelan
  13. Pengaradan
  14. Gondorukem / harpus
cara memainkan rebab ( Tabuh Sekar leled) :


Cara memainkan Tabuh lengker cenik :



Share:

Cara Instal Net Framework 3.5 di Windows 10 Pro



Pernah gak kalian mengalami hal seperti ini? Saya beberapa kali menemui permasalahan seperti ini, saat menginstal Software Corel Draw X5 dan Adobe Photosop CS 5 muncul pop up windows yang isinya “Net. Framework 3.5 ( includes .NET 2.0 and 3.0 )". Saya hampir kebingungan dan berfikir untuk menginstal ulang kembali ke windows 7, namun setelah cari referensi untuk permasalahan tersebut akhirnya ketemu juga. Berikut cara mengatasi permasalahan tersebut :





1. Jika kalian punya DVD Windows 10, Masukkan DVD Windows 10, cari Folder “Sources”
 kemudian cari folder “sxs”.  Copy folder “sxs”  tersebut ke Drive C:\.







2. Kemudian buka CMD jalankan dengan opsi Run as Administrator.


3. Setelah Command Prompt terbuka, jalankan perintah berikut:
Dism.exe /online /enable-feature /featurename:NetFX3 /All /Source:H:\sources\sxs /LimitAccess

Lalu tekan saja enter. Tunggulah beberapa saat. (Ingat, pada komputer yang saya gunakan media instalasi berada pada drive H: , jika Folder “sxs” kalian letakkan di Drive C:, maka ganti perintah : /Source:H:\ menjadi /Source:C:\


4. Kalau sudah berhasil akan ditandai dengan munculnya notif  The operation completed successfully.



5. Untuk mengeceknya, apakah .NET Framework 3.5 sudah benar-benar aktif, gunakan cara ini, Masuk ke Control panel > Programs, lalu klik Turn windows features on or off.
Nanti akan terbuka jendela windows features. Jika kamu melihat .NET Framework sudah bertanda cek-box, itu artinya sudah aktif.


6. Sekarang kalian sudah bisa menginstall software aplikasi yang membutuhkan support .NET Framework 3.5 pada windows 10. Selamat Mencoba
Share:

Translate

Subscribe Channel

Followers

Pengunjung Blog

Flag Counter

Total Pageviews

Hosting Unlimited Indonesia